
Ilustrasi Penulis (Foto Istimewa)
Oleh: Rapi
Di tepian ombak yang selalu bernyanyi
aku berdiri menatap senja sendiri
Jarak membentang, rindu menjalar
menyesak dada di tiap helaan napas sabar
Jauh di seberang, kau tetap menunggu
dengan doa yang lirih dan hati yang syahdu
Setiap pagi kuhitung hari
menanti waktu yang akan menepi
Aku bukan hanya guru di pulau seberang
aku adalah pejuang yang tetap teguh
mengajarkan ilmu di ruang yang sunyi
meski hatiku terbelah di dua arah yang jauh
Wahai angin, sampaikan rinduku
pada istri, sahabat, dan rumahku
Aku menanti, dengan harap tak henti
mutasi yang kan mendekatkan kembali