
Oleh : Rapi
Hujan turun, membasuh bumi
Seperti tangis yang tak pernah kuungkapkan
Rintiknya mengetuk jendela hati
Mengingatkanku pada sepi yang merajai
Langit menangis
seperti aku yang sering bertanya pada takdir
Kapan kah waktuku tiba?
Saat cinta mengetuk pintu yang sunyi ini
Semua teman telah melangkah
menemukan bahagia di atas bahtera
Aku tertinggal
menyulam doa di antara rindu dan harap
Aku ingin
tapi adakah yang mau mengerti
bahwa aku bukan sekadar nama
bukan sekadar raga
aku adalah jiwa yang menanti
pemilik kunci hatinya.
Hujan ini seperti hatiku
Penuh rindu tapi tak bertepi
Aku percaya
akan ada mentari setelah badai
akan ada tangan yang menggenggamku erat
menghapus sepi yang membekas di sudut mimpi
Hingga saat itu tiba
aku akan terus berdoa
diiringi rintik hujan
dan harapan yang tak pernah pudar